Prediksi: Sedikit Condong ke Madrid


Prediksi: Sedikit Condong ke Madrid

Malam ini pecinta sepak bola menyambut El Clasico laga paling akbar untuk menutup tahun 2011 ini, rivalitas yang selalu panas antara  Real Madrid dan Barcelona. Bagaimana prediksi untuk laga ini?Sudah pasti tak akan ada yang rela menjadi pihak yang kalah, venue pun seringkali tidak berpengaruh untuk memprediksi laga panas ini, tak jarang tuan rumah malah tumbang.

Perihal skor akhir pun selalu liar nominalnya, susah untuk diprediksi termasuk untuk partai malam nanti pastinya, lalu bagaimana prediksi dari para rumah taruhan ternama dunia, berikut ini ringkasannya.

William Hill mengunggulkan Real Madrid bakal bisa menang dini hari nanti di Santiago Bernabeu, dengan rasio1,3; sementara Barcelona diprediksi bisa menang di angka 2,0; dan hasil imbang untuk kedua tim sebesar 2,4.

Lalu Bwin rumah taruhan yang juga sponsor utama Los Blancos memilih mengeluarkan prediksi yang hampir serupa, Jose Mourinho dan pasukannya selaku tuan rumah memiliki kans sebesar 2,35; hasil imbang di rasio 3,50; sedangkan Josep Guardiola dan pasukannya hanya dengan rasio sebesar 2,85.

Begitu pula dengan rumah taruhan Betclic mereka juga lebih mengunggulkan Los Merengues bakal menjadi pihak yang keluar sebagai pemenang laga ini, berikut rinciannya 1,45 untuk mereka, hasil imbang 2,3; sementara untuk pasukan Catalunya sebesar 1,75.

Begitu pun dengan yang diterima redaksi Indofairu hingga siang ini, hasil dukungan suara poling condong ke Si Putih dari 4493 suara yang masuk, 1266 meyakini Madrid bakal menang telak, 1191 meyakini Madrid bakal menang tipis, 1108 memilih Barca menang telak, 790 memilih Barca menang tipis, dan imbang dengan 138 suara.

Follow twitter @fairuernesta dan gabung komunitas indofairu di facebook

                    

Preview: Real Madrid vs Barcelona


Preview: Real Madrid vs Barcelona

Laga dari segala laga atau apalah itu tajuknya, El Clasico selalu memiliki pesona tingkat tinggi setiap episodenya, termasuk yang ke-216 malam ini di Bernabeu.

Aroma bakal panasnya suasana partai ini sudah terasa sejak konferensi pers digelar kemarin sore, kabarnya Jose Mourinho diminta petinggi Madrid untuk tidak turun langsung khusus laga ini, kubu Los Blancos memilih untuk mewakilkannya padaAitor Karanka sang asisten.

“Kami akan bermain dengan formasi 4-3-3, dengan Di Maria dan Ronaldo yang mengapit salah satu di antara Higuain atau Benzema,” ujar sang assisten membuka ucapannya.

“Kemudian opsi di lini berikutnya adalah Ozil, Kaka, Xabi Alonso, Sami Khedira, dan juga Lass Diarra,” menjelaskan personil yang mungkin mengisi lini tengah.

“Kami jelas tidak mencari hasil imbang, karena kami selalu ingin memenangi setiap laga yang kami lalui,”

“Bukti yang paling riil tentu hasil melawan Ajax pada hari Rabu kemarin, ketika kami tetap mencari kemenangan meski kami telah lolos dan menjadi juara grup di Liga Champions,”

“Kami sedang dalam bentuk yang bagus, kami akan melakukan pendekatan yang sama bagi laga ini dengan laga-laga kami sebelumnya,”

“Semua laga yang kami punya sangat penting. Menang di hari esok dan juga di Nou Camp akan menjadi percuma, jika di laga-laga lain kami kehilangan poin pada akhirnya,” tutupnya. Read more of this post

Asapi Spies, Stoner Jadi Juara


Foto: Casey Stoner/Getty Images

Casey Stoner menutup lomba terakhir MotoGP Valencia dengan gemilang. Pembalap Repsol Honda itu berhasil menjadi juara, setelah mengalahkan Ben Spies, sesaat sebelum balapan berakhir di Valencia, Minggu (6/11/2011) malam WIB.

Stoner memang sudah menjadi juara dunia, namun bukan berarti balapan tidak seru. Bahkan, Stoner langsung melejit saat balapan baru mulai. Pada lap pertama, sudah terjadi kecelakaan yang memakan tiga pembalap.

Motor Andrea Dovizioso yang terlihat sedikit menyenggol ban motor Alvaro Bautista. Kemudian, motor Bautista terjatuh dan menimpa dua motor Ducati yakni Valentino Rossi dan Nicky Hayden, yang berdekatan dengan Bautista.

Sejak lap pertama, Stoner terus mendominasi perlombaan. Duel seru justru terjadi pada perebutan peringkat kedua antara Ben Spies, Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa. Dovizioso dan Pedrosa memang tengah memperebutkan peringkat ketiga klasemen pembalap.

Setelah melewati duel segitiga yang sengit, Dovizioso berhasil melewati Pedrosa untuk menempati peringkat kedua. Tidak lama kemudian, justru Spies yang berhasil melewati Dovizioso. Sehingga, pembalap asal Italia itu harus puas finis di peringkat ketiga.

Setelah mendominasi sepanjang lomba, Spies sempat melewati Stoner pada saat lomba tersisa lima lap lagi. Pembalap Yamaha itu terlihat nyaman mengendarai motor. Tapi, Stoner tidak menyerah begitu saja.

Sebelum menyentuh garis finis, Stoner menggeber motor dengan maksimal. Akhirnya, pembalap asal Australia itu berhasil memenangi lomba di Valencia. Sedangkan Spies harus puas menempati peringkat kedua.

Helm Khusus VR46, Dedikasi untuk #58


Foto: Valentino Rossi sudah memakai helm khusus tribute to #58 sejak Sesi latihan GP Valencia/ Reuters

Helm khusus untuk mendedikasikan penghormatan untuk mendiang Marco Simoncelli, sudah digunakan Valentino Rossi, sejak sesi latihan ketiga. Akan tetapi, baru-baru ini Rossi bisa menjelaskan detil helmnya kepada sejumlah media.

Sebelumnya, manajer Rossi, Davide Brivio mengungkapkan bahwa Rossi akan menggunakan helm khusus, pada akun twitternya, Jumat lalu. Kini, sang pembalap sendiri yang akan menjelaskan segala sesuatunya.

Helm AGV dengan desain dan cat khusus ini, dikombinasikan antara helm Rossi sebelumnya dengan helm milik Super Sic, yang memiliki dua strip merah di bagian atas-depan helmnya. Rossi sengaja tak mau menjiplak keseluruhan desain helm Simoncelli, karena menurutnya hanya Simoncelli yang berhak memakai desainnya sendiri.

“Saya suka sekali helmnya. Saya sudah membicarakannya dengan Aldo (Drudi) dan bilang padanya bahwa saya ingin memberi penghormatan untuk Sic. Yang terpenting, helm Marco memiliki keseluruhan dua strip merah dan kami tak ingin menjiplaknya sesuai dengan miliknya,” ujar Rossi.

“Kami memilih mengkombinasikan dua helm tersebut dan hasilnya sangat bagus. Helm khusus ini memiliki arti penting dan arti yang sangat emosional untuk saya,” tutup kampiun MotoGP 7 kali itu.

Soal helm, ternyata tak hanya The Doctor yang ingin menyampaikan penghormatan melalui media helm. Meski tak se-ekstrim Rossi, Cal Crutchlow juga setidaknya melakukan sedikit modifikasi pada helmnya. Crutchlow menambahkan tulisan di belakang helm Arai miliknya, yang bertuliskan ‘Ciao Super Sic’.

Messi Mengamuk, Barca Pesta Gol


Foto: Lionel Messi jadi inspirator kemenangan 5-0 Barca atas Mallorca dengan hattrick-nya/Getty Images

Foto: Lionel Messi jadi inspirator kemenangan 5-0 Barca atas Mallorca dengan hattrick-nya

BARCELONA – Setelah sempat kesulitan mencetak gol di beberapa pertandingan terakhir, Lionel Messi kembali menemukan sentuhan magisnya. Trigol yang dilesakkannya membawa El Barca berpesta gol ke gawang Mallorca. Barca menang telak 5-0.

Menjamu Mallorca di Estadio Camp Nou pada jornada 11 La Liga, Minggu (30/10/2011) dini hari WIB, Barca langsung menunjukkan superioritasnya. Laga baru memasuki menit ke-13, Barca sudah unggul melalui eksekusi penalti Lionel Messi. Penalti diberikan wasit usai Emilio Nsue melakukan handball saat mencoba menghalau sundulan Adriano Coreia. 1-0 untuk Barca.

Barca kian trengginas dalam melancarkan serangan, setelah unggul 1-0. Messi, David Villa dan bomber muda Isaac Cuenca yang mengisi posisi Pedro Rodriguez terus menguji ketangguhan Dudu Aouate di bawah mistar Mallorca.

Setelah terus menerus menebar ancaman, Messi akhirnya sukses mencetak gol keduanya di menit ke-21. Cuenca yang beroperasi di sisi lapangan berhasil memberikan umpan ke Adriano yang kemudian diteruskan ke Messi. Tanpa kesulitan, pemain terbaik dunia ini memperdaya Aouate dari jarak dekat. Barca pun kian berada di atas angin dengan keunggulan 2-0.

Messi kembali jadi momok menakutkan bagi Aouate. Tak puas mencetak dua gol, superstar Argentina ini mencetak gol ketiganya, tepat di menit ke-30 usai memanfaatkan umpan terobosan Daniel Alves. Ini merupakan gol ke-13 Messi sepanjang musim ini, sekaligus membuatnya kembali menapak ke puncak daftar sementara La Liga. Hattrick Messi mengantar Barca unggul 3-0 di babak pertama.

Di interval kedua, Barca masih terus mengurung pertahanan Mallorca yang hanya sesekali mendapatkan peluang melalui serangan balik. Dominasi Barca pun akhirnya kembali membuahkan gol hanya lima menit setelah jeda. Kali ini, bukan Messi yang mencatatkan namanya di papan skor, tapi Isaac Cuenca. Menerima umpan Adriano, winger jebolan La Masia ini sukses menerobos jantung pertahanan Mallorca dan mengecundangi Aouate. Keunggulan 4-0 seakan memberikan sinyal ‘pembantaian‘ akan terjadi di Camp Nou.

Namun, usai gol keempat tersebut Barca mulai kesulitan menambah pundi-pundi gol. Meski menciptakan sejumlah peluang melalui Messi, David Villa dan Cuenca, belum ada gol yang bersarang ke jala gawang Aouate. Pelatih Pep Guardiola pun memilih mengistirahatkan sejumlah pilarnya dan memasukkan pemain-pemain muda. Salah satunya adalah Gerard Deulofeu  yang masuk menggantikan David Villa di menit ke-63.

Meski begitu, Barca tetap mampu mendominasi laga. Ini dibuktikan dengan statistik penguasaan bola Barca yang mencapai 68 persen. Di menit ke-77, Messi punya kesempatan mencetak quattrick. Sayang, tembakan kaki kirinya yang meluncur deras ke arah gawang, masih mampu diamankan Aouate.

Di masa injury time, Daniel Alves menutup pesta gol Barca dengan mencetak gol dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Keunggulan 5-0 Barca pun bertahan hingga laga usai.

Tambahan tiga angka ini praktis membawa Barca untuk sementara memuncaki klasemen sementara. Dengan raihan 24 poin, Barca menyalip Real Madrid dan Levante untuk mengusai tampuk klasemen. Namun, Barca terancam tidak lama duduk di puncak klasemen. Pasalnya, Madrid bisa merebut posisi tersebut, jika mampu menundukkan tuan rumah, Real Sociedad beberapa saat lagi.

Susunan Pemain:
Barcelona:
 Victor Valdes, Eric Abidal, Javier Mascherano, Adriano, Dani Alves, Sergio Busquets/Puyol (59’), Seydou Keita, Thiago Alcantara, Isaac Cuenca, Lionel Messi, David Villa/Gerard Deulofeu (63’)

Mallorca: Dudu Aouate, Ivan Ramis, Chico, Pedro Bigas, Pablo Lopez, Jose Marti, Fernando Tissone, Joao Victor, Gonzalo Castro, Alvaro Candela, Emilio Nsue

Rossi dan Edwards Tak Perlu Merasa Bersalah



Pebalap Ducati, Valentino Rossi (kiri), ikut tersenggol ketika motor pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli (tengah), jatuh, dan ditabrak motor pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards (atas), di Tikungan 11 lap kedua GP Malaysia, Minggu (23/10). Akibat tabrakan ini, helm Simoncelli terlepas dan dia langsung terkapar di lintasan, dan kemudian dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan Edwards mengalami dislokasi bahu, dan Rossi selamat dari kecelakaan maut ini.

Mantan juara dunia kelas 500 cc, Wayne Gardner, memberikan kekuatan kepada Colin Edwards dan Valentino Rossi, yang terlibat dalam kecelakaan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11), yang merenggut nyawa pebalap Italia, Marco Simoncelli. Menurut juara dunia 1987 tersebut, insiden tragis itu tak terhindarkan.

Itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa dilakukan. Keduanya akan putar ulang peristiwa itu dalam pikiran, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras

— Wayne Gardner

Edwards dan Rossi menabrak Simoncelli ketika Simoncelli jatuh dan meluncur ke jalur mereka. Pebalap Yamaha Tech 3 dan Ducati tersebut tak bisa menghindar, sehingga terjadilah tabrakan yang membuat Simoncelli cedera parah pada kepala, leher, dan dada.

Gardner mengungkapkan hal tersebut, karena dia pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini pada GP Belanda 1983. Waktu itu dia menabrak pebalap asal Italia tersebut, ketika berusaha menghindari para rivalnya setelah terjadinya kecelakaan di tengah trek. Saat itu Uncini sempat koma, tetapi bisa pulih dan sekarang menjadi perwakilan bidang keselamatan pebalap MotoGP.

Nah, berdasarkan pengalaman itulah Gardner tahu bagaimana perasaan Edwards dan Rossi. Bahkan setelah itu, muncul rumor bahwa Rossi segera pensiun – meskipun Rossi sudah membantah gosip itu.

“Pernah mengalami insiden serupa dengan Franco Uncini beberapa tahun lalu, saya bisa merasakan bagaimana perasaan mereka,” tulis Gardner tentang Edwards dan Rossi, dalam sebuah kolom di situs pribadinya.

“Namun, itu bukan salah mereka. Tak ada yang bisa mereka lakukan. Keduanya akan memutar ulang peristiwa itu dalam pikiran mereka, lagi, dan lagi, lalu bertanya jika mereka seharusnya bisa belok ke kiri, ke kanan, atau mengerem lebih keras saat itu.

“Tetapi ada sedikit penghiburan, yaitu rekaman TV saat kecelakaan. Sekarang dan di tahun-tahun yang akan datang, itu akan memperlihatkan pada mereka bahwa mereka jelas tak memiliki waktu untuk menghindari tabrakan itu. Hanya saja, sayangnya kasus itu terjadi di tempat yang salah dan saat yang tidak tepat.”

Gardner juga mengungkapkan bahwa menurutnya kecelakaan itu jelas sangat tidak biasa dan sulit diprediksi karena cepat dan begitu mengerikan. Dia mengaku belum pernah melihat peristiwa seperti itu sepanjang berkecimpung di arena balap.

“Awal dari insiden itu tidak sepenuhnya jelas seperti yang terlihat di kamera. Semua yang kita lihat adalah motornya belok ke kanan dan masuk ke jalur Colin dan Vale. Saya rasa awalnya ia pasti kehilangan grip depan, dan hanya berusaha untuk mendapatkan grip lagi dan membuatnya bisa kembali meluncur lurus di lintasan,” lanjutnya.

Pria asal Australia ini pun mengakui, MotoGP kehilangan pebalap hebat dan calon bintang besar. Sayang, semuanya terlalu cepat berakhir karena Simoncelli telah tiada.

“Dia bisa menjadi bintang masa depan,” ujar Gardner kepada Fox Sports. “Dia tampaknya akan menjadi superstar masa depan. Tentu saja menjadi sebuah kehilangan yang besar.”